5 Pelajaran Hidup dari Zoro One Piece yang Perilakunya Ajaib
Zoro adalah salah satu kru terkuat bajak laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Luffy di dunia One Piece. Tingkat laku laki-laki yang bercita-cita menjadi pendekar pedang terkuat di dunia ini di luar nalar yang tak hanya merepotkan musuh, tapi juga teman-temannya.
Meski begitu, tetap saja ada pelajaran hidup yang bisa diambil dari perilaku Zoro. Ia tak pernah takut mengambil risiko dan kerap mengorbankan segala cara untuk teman-temannya.
1. Berani mengambil risiko meskipun berbahaya
Zoro adalah tipe orang yang tidak akan melarikan diri dari bahaya dan nekad menghadapinya. Meski demikian, Zoro paham bahwa keberuntungan juga ikut berperan dalam segala hal yang dia lakukan.
Zoro selalu berani mengambil risiko berbahaya jika hal tersebut berkaitan dengan teman-teman maupun tujuan hidupnya. Hal ini tercermin dalam setiap pertarungan yang mengancam temannya, Zoro pasti tidak ragu bertarung habis-habisan meskipun dia tahu musuhnya lebih kuat dari dirinya.
2. Selalu menantang diri menjadi lebih baik
Demi menggapai mimpinya sebagai pendekar pedang terkuat, Zoro tidak pernah menyerah dengan tantangan. Dia bahkan selalu mencari musuh yang kuat dan bertarung dengan pendekar pedang lainnya demi memperkuat kemampuannya.
Kegigihan Zoro tersebut penting untuk dimiliki saat kita sedang berusaha menguasai skill tertentu, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun rutinitas sehari-hari. Jadikan tantangan yang ada sebagai media untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik.
3. Temukan motivasi hidup dan pertahankan hal tersebut
Saat berusaha menggapai tujuan hidup, kita harus menyusun visi dan misi yang tegas agar mencapainya. Zoro adalah contoh yang tepat dalam hal tersebut, karena dia sangat loyal dan teguh pendirian.
Impiannya sebagai pendekar pedang terkuat dan tanggung jawabnya sebagai wakil kapten untuk melindungi krunya menjadikan Zoro sosok tangguh. Untuk mempertahankan impian dan memenuhi tanggung jawabnya, Zoro tidak ragu jika dirinya terluka maupun harus melukai musuhnya.
4. Hidup tidak selalu soal apa yang didapatkan, tapi apa yang harus dilakukan
Menyalahkan orang lain atas situasi buruk yang kita hadapi adalah hal yang mudah. Namun, Zoro bukan tipikal orang seperti itu. Dia adalah orang yang selalu berusaha memenuhi apa yang menjadi tanggung jawabnya, separah apa pun luka yang ia terima.
Hal ini tercermin di arc Thriller Bark. Sebagai wakil kapten, Zoro tidak ingin Luffy menanggung semua beban sendirian. Dia pun meminta Kuma untuk memindahkan semua luka Luffy kepada dirinya.
Alhasil, Zoro pun akhirnya terluka parah. Namun, saat ditanya apa yang terjadi dengan dirinya, Zoro hanya menjawab “Tidak terjadi apa-apa”. Zoro tidak ingin pujian dan simpati dari orang lain meskipun dia telah bertarung mati-matian dan terluka parah.
5. Dalam menjalani hidup, terkadang kita harus mengorbankan hal besar
Setelah kru Topi Jerami dibabat habis-habisan di Pulau Sabaodi dan dilemparkan ke berbagai wilayah, Zoro saat itu terlempa rke wilayah kekuasaan Mihawk. Melihat situasi buruk tersebut, Zoro mengorbankan idealismenya yang begitu angkuh dengan berlutut memohon kepada Mihawk untuk melatihnya.
Hal ini adalah pengorbanan besar dan sangat memalukan bagi Zoro, mengingat pendiriannya begitu teguh. Akan tetapi, hal ini pula yang menjadi cermin bahwa ada masanya dalam hidup kita harus mengorbankan satu atau dua hal besar yang selama ini kita jaga dengan baik.
Zoro memang memiliki sifat dan perilaku yang terbilang konyol bagi sebagian orang, namun memiliki daya tarik unik. Apalagi dengan pendiriannya yang begitu teguh dan loyalitasnya yang sangat penuh. Terlepas dari perilakunya yang ajaib, ambil pelajaran hidup yang baik-baik dari Zoro, yuk!