✨ Sinopsis “Tadaima, Okaeri” ✨
Di balik pintu sebuah rumah sederhana, tersimpan kisah keluarga kecil yang hangat.
Masaki Fujiyoshi, seorang pria pemalu dan penuh kasih, memilih untuk menjadi pengurus rumah tangga dan mencurahkan seluruh hatinya pada anak mereka, Hikari. Sementara itu, Hiromu, suaminya yang bekerja keras, selalu berusaha melindungi dan memberikan yang terbaik bagi keluarganya.
Meski tampak sederhana, hari-hari mereka penuh warna: tawa kecil Hikari, kehangatan makan malam bersama, kecemasan kecil sebagai orang tua baru, hingga rasa cinta yang tak pernah pudar di antara Masaki dan Hiromu.
“Tadaima, Okaeri” bukan hanya kisah tentang cinta dua pria, melainkan tentang arti rumah yang sesungguhnya—tempat di mana senyum, air mata, dan kasih sayang saling berpadu, dan setiap “Aku pulang” selalu disambut dengan “Selamat datang di rumah.”
“Tadaima, Okaeri” menarik itu ada beberapa poin, bukan cuma karena genre BL-nya, tapi lebih ke nuansa hangat yang dibangun:
- Keluarga yang tidak biasa, tapi penuh cinta
– Biasanya anime keluarga digambarkan dengan ayah & ibu. Di sini, pasangan gay ditampilkan membangun rumah tangga normal dengan anak kecil. Ini jadi perspektif baru yang jarang diangkat. - Kehangatan sehari-hari (slice of life)
– Penonton diajak menikmati momen sederhana: menyiapkan bekal, pulang kerja, mengasuh anak, sampai obrolan kecil sebelum tidur. Justru dari keseharian itu muncul rasa nyaman dan relatable. - Karakter yang lovable
– Masaki yang lembut dan agak minder, Hiromu yang tenang & suportif, serta Hikari yang polos dan menggemaskan bikin cerita jadi manis banget. - Pesan tentang arti rumah
– Anime ini menekankan bahwa keluarga bukan cuma soal ikatan darah, tapi soal kasih sayang, penerimaan, dan saling mendukung. - Nuansa wholesome
– Walau bergenre BL, anime ini tidak fokus pada konflik dramatis atau adegan berat, melainkan menghadirkan vibes menenangkan, cocok buat penonton yang mencari feel-good story.